Multi Login Di Yahoo Messengger

Hampir setiap orang yang sering menjelajah dunia maya pasti mengenal si pembawa pesan yang bernama Yahoo Messengger, atau yang lebih dikenal dengan sebuta gaulnya, YM - your mother, your messengger. Senyumnya yang memukau membuat sebagian orang tak mau beranjak darinya. Dengan sebuah ID email yahoo kita bisa terhubung ke seluruh pengguna YM di seluruh dunia, dari mulai para netter yang ada di desa Bobodolan sampai yang ada dinegeri artis Hollywood, komunikasi yang sangat murah meriah, cocok buat para manusia berkantong cekak, apalagi kalo memakai jaringan internet yang difasilitasi oleh kantor, kalo kecanduan bisa-bisa makan gaji buta, nah lho, dosa lho !.

Cuma ada satu kelemahan dari si pembawa pesan ini, disamping sejubel kelebihannya yang bisa dipakai untuk chating, voice message, webcame, conferrence, dan lain sebagainya, kekurangan itu adalah satu YM hanya bisa dipakai oleh satu ID mail yahoo. Kita tidak bisa menggunakan YM untuk "online" dua atau lebih ID secara bersamaan. Mungkin diantara anda sekalian ada yang lantas menyela, "Bisa Kok!, kan ada YM versi web !", yup benar, seratus buat anda ... dan seratus buat saya (jadi impas). Memang sekarang sudah ada beberapa situs web yang menyediakan fasilitas untuk ber-YM ria berbasis web, beberapa situs itu antara lain:


Bahkan, tak tanggung tanggung yahoo mengeluarkan versi web mesengger yang bisa diakses melalui email yahoo versi beta, yang sampai sekarang sulit sekali bagi para admin mem-blok akses chating via email ini kecuali dengan menutup akses ke yahoo mail. Ok, itu semua adalah trik agar bisa ber multi login pada YM yang berbasis web. Tapi bagaimana kalau kita ngga mau repot buka web segala. Ada nggak sih fasilitas lainnya yang memungkinkan kita bermulti login di YM? Mungkin sebagian dari kita ada yang bilang, pake gaim saja, tapi masalahnya kita harus instal gaimnya dulu, itupun terbatas, anya ada dua ID yang bisa online sekaligus, yang satu pake YM yang satu pake gaim, trus gimana kalau kita ingin online sekaligus lima ID biar sama seperti lima sila dasar negara kita, atau bahkan mungkin 17 biar sama seperti umur ibu kita? Nah lho, muda banget ibu lo -_- ! . Ok sekarang kita persempit pertanyaannya, "Bisa ngga sih kita bermulti login ria di YM tanpa harus menginstal software tambahan". Pasti ada lagi diantara anda yang menjawab dengan antusias, "Bisa!, bersama kita Bisa!". Gimana caranya?, hajar aja registri wendawsnya! Hajar?, hajar bagai mana maksudnya?. Ok gak usah berpanjang lebar kali alas kali tinggi, langsung aja..

Cukup kopi dan paste kode di bawah ini di notepad trus save dengan nama "namafile(suka-suka anda).reg",misalanya "sayaganteng.reg" - jujur tanpa maksud apa-apa, tanpa tanda kutip, trus klik file tersebut 2 kali buat masukin ke registry wendawsnya.

REGEDIT4

[HKEY_CURRENT_USER\Software\yahoo\pager\Test]
"Plural"=dword:00000001

Beres!, cuma segitu?, yup cuma segitu. Trus untuk bermultilogin ria anda tinggal jalanin YMnya login dengan ID 1. Buat login dgn ID yg lain tinggal buka lagi YM nya lagi (start>allprogram>...) trus login lagi dgn ID yg lain, trus buka lagi YM nya lagi (start>allprogram>...) trus login lagi dgn ID yg lain, begitu seterusnya, yang kalau diringkas menjadi seperti ini,

for (i=1;i<=jumlah_ID_yang_kita_punya;i++) {

buka_Ym;
masukan_ID;
masukan_PASSWORD;

}

ntar jadinya ada lebih dari 1 YM di taskbar kita, seperti gambar dibawah ini,


O..jadi gitu ya...caranya, kalo itu sih gwa udah tahu, tapi perasaan cara itu cuma bisa buat YM 8 doang kan? betul, anda betul sekali, 100 lagi buat anda dan seribu buat saya (berarti anda hutang 900) , cara diatas memang berlaku untuk YM delapan sja, tapi konon katanya untuk versi YM yang lainnya bisa menggunakan kode dibawah ini, katanya sih buat semua versi, tapi saya nggak berani menjamin, lha gimana mau menjamin mencoba saja belum :p, tapi silahkan anda jadi sukarelawan.

REGEDIT4

[HKEY_CURRENT_USER\Software\Yahoo\Pager\Test]
“plural”=dword:00000020


Dari tadi kita bicara tentang bagaimana cara bermulti login ria, emangnya apa untungnya bisa bermulti login? Nah kalo yang ini saya nggak bisa kasih komentar bos, selanjutnya terserah anda, mau ngusilin temen kek, ato cuma sekedar mau chating dengan diri sendiri , semuanya kembali kepada anda, u are the boss!

permisi ah .. numpang liwat ...

Senyum di Kulum

Sore itu seorang doktor dari Karlsruhe University, Jerman, seorang Master dari Hokaido University, Jepang, seorang Master dari Delft University, Nedherland seorang Master dari Indonesia University, Indonesia, dan seorang Enginer dari MIT(Mbandung Institute of Technology), Indonesia membicarakan satu topik yang sama mengenai budaya senyum dan daya tahan orang indonesia terhadap stress. Doktor yang lulusan jerman bercerita bahwa, para profesor di universiasnya keheranan melihat tingkah polah mahasiswa indonesia yang selalu tersenyum di setiap keadaan, bahkan ketika sedang diomeli sekalipun, hingga terbentik dalam pikiran si profesor "ini orang ngerti ngga sih yang saya omongin, kok diomelin malah senyam-senyum." Setali tiga uang dengan keadaan mahasiswa di jepang, master lulusan jepang bercerita bahwa di jepang sana orang-orangnya cenderung serius dan tidak mudah tersenyum, berkebalikan dengan orang orang indonesia yang berada di sana yang sehari-harinya dipenuhi dengan canda tawa. Bahkan konon kabarnya banyak orang-orang jepang yang tertarik dan lebih menyukai orang indonesia diandingkan orang jepang itu sendiri karena melihat orang indonesia yang jenaka dan penuh senyum. Begitupun yang terjadi di belanda sana, negeri yang sehari-hari langit mendungnya lebih sering muncul ketimbang sinar mataharinya ini melahirkan orang-orang yang cenderung murung dan serius, akan tetapi hal ini tidak mempengaruhi sifat kocak dan keceriaan orang-orang indonesia disana.

Inilah kelebihan orang indonesia yang sudah dikenal sejak jaman raja-raja dahulu kala, ramah dan murah senyum dalam keadaan apapun. Bahkan hal ini yang selalu digembar-gemborkan departemen pariwisata kita untuk menarik para turis melancong ke negeri ini. Jika ditelisik lebih jauh, mungkin inilah yang menyebabkan angka bunuh diri di indonesia jauh lebih sedikit dibandingkan negara-negara lainnya. Budaya nrimo apa adanya yang dianut oleh sebagian besar masyarakat indonesia ini, membuat karakter orang-orangnya selalu tersenyum dalam setiap keadaan. Maka sangat aneh jika pada saat bencana banjir 5 tahunan menimpa jakarta beberapa bulan yang lalu, ada seorang mentri yang mengatakan agar tidak membesar-besarkan masalah banjir yang terjadi karena dia melihat para koban banjir masih bisa tersenyum dan tertawa. Apakah sang mentri lupa bahwa karakter rakyatnya seperti itu, mereka tersenyum dan tertawa bukan karena tidak merasa menderita, atau bahkan menikmati bencana itu, tidak, mereka tersenyum dan tertawa karena itu adalah karakter dari masyarakat ini, toh bagi mereka tidak ada gunanya berkeluh kesah dan bersedih hati dalam menghadapi penderitaan, karena bagi mereka, rakyat kecil itu, sebagian besar hidup mereka adalah penderitaan, jika mereka harus berkeluh kesah dan bersedih, tidak ada lagi sisa kehidupan bagi mereka.

Mungkin kita pernah melihat ditelevisi tentang liputan ke daerah daerah pinggiran atau kumuh di kota-kota besar suatu negara tertentu, di somalia, india, palestina, indonesia, cina, dan lain sebagainya, pernahkah kita perhatikan bagaimana kondisi masyarakat di daerah-daerah tersebut? Ada penderitaan yang sama yang saya lihat dari kondisi kehidupan masyarakatnya, tetapi ada satu hal yang saya temui pada masyarakat pinggiran negara kita yang tidak temui dalam masyarakat pingiran lainnya, saya masih bisa melihat orang-orang tersebut tersenyum dan tertawa riang di sudut kumuhnya lingkungan mereka. Inilah indonesia, inilah orang-orangnya, yang konon katanya masyarakatnya bermental budak, hal ini bisa dilihat dari penggunaan kata ganti orang pertama dalam bahasa indonesia, saya, yang berasal dari kata sahaya, yang artinya budak, atau kata ganti orang perama dalam bahasa sunda yaitu "abdi" dan "kawula" atau dalam bahasa jawa dikenal dengan sebutan "kulo" yang artinya sama dengam budak juga, tapi semoga saja interpretasi ini salah, soalnya tidak ada budak yang bisa dengan bebas menikmati hidup dengan tersenyum dan tertawa riang bukan?

Mungkin juga karakter ramah tamah dan murah senyum ini dibentuk oleh lingkungan dan alam yang tela diciptakan Tuhan untuk orang indonesia, negeri yang hijau, subur, makmur, zamrud khatulistiwa, yang konon tongkat dan batu bisa jadi tanaman. Maka tak heran jika Dr. Aidh Al Qarni, penulis buku fenomenal "La Tahzan - jangan Bersedih" ketika mengunjungi jakarta berkata seperti ini, "Seandainya saya tahu indonesia seindah ini ini sebelumnya, niscaya saya tidak akan menulis buku, cukup saya anjurkan orang pergi ke indonesia, dan rasa sedinya akan hilang." Sampai segitunya....

Inilah Indonesia...
Semoga senyumnya bukan hanya sekedar dikulum :)

Benarkah itu gangguan Jin?

Mungkin beberapa diantara kita pernah merasakan atau mengalami sensasi serasa ditekan atau dihimpit oleh sesuatu dalam kondisi setengah sadar setengah tidur. Seolah-olah ada sesuatu yang ditaruh diatas tubuh kita dan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Orang tua kita menyebut sensasi ini adalah gejala gangguan jin ringan atau orang sunda bilang "Ereup - ereup". Saya sendiri sering mengalami sensasi seperti ini. Pernah suatu ketika sewaktu tidur siang saya tiba-tiba terbangun setengah sadar, dan merasa tubuh ini dihimpit oleh sesuatu yang sangat berat, sampai-sampai seolah-olah bibir ini menjadi "bengo", tapi saya yakin saya sadar soalnya saya mendengar di luar rumah paman saya sedang membuat kandang ayam, maksud hati ingin mengucapkan doa-doa tertentu atau ayat-ayat tertentu untuk menghilangkan gangguan tersebut, tapi apa daya mulut ini serasa dikunci, tak bisa digerakan, tak ada satu katapun yang bisa terucap, sampai akhirnya taklama kemudian normal kembali. Hal ini sering saya alami baik itu malam hari maupun siang hari. Mungkin beberapa diantara kia merasa cukup dengan penjelasan orang tua dulu bahwa ini adalah gejala gangguan jin ringan. Tapi kalau begitu sama saja kita dengan penduduk pantai selatan yang mempercayai bahwa gelombang pasang di pantai selatan adalah pertanda Nyai Roro Kidul sedang marah. Atau kepercayaan penduduk lereng gunung Slamet bahwa meletusnya gunung slamet dikarenakan mbah Slamet, sang penunggu gunung, sedang batuk-batuk. Bukannya maksud hati menafikan hal-hal yang ghaib disekitar kita, saya percaya bahwa jin itu ada, saya percaya bahwa yang ghaib itu ada,karena dalam Islam percaya kepada yang ghaib adala salah satu syarat mutlak dari iman. Akan tetapi tidak semua hal cukup dijelaskan secara "ghaib", kecuali bagi orang-orang yang malas mencari penjelasan. Inilah yang memunculkan kredo mengenai perbedaan orang-orang Indonesia dengan orang orang Jepang. Ketika terjadinya tsunami atau gelombang pasang, orang indonesia hanya mengatakan, "Nyai RoroKidul sedang marah", beres segala urusan, tak ada lagi yang perlu dipertanyakan, jawabannya final, tidak mendatangkan ilmu sama sekali. Tetapi jika kejadian yang sama menimpa orang Jepang, mereka berfikir logis, meneliti kenapa sampai terjadi tsunami, apa penyebabnya, maka muncullah pertanyaan-pertanyaan yang menghasilkan ilmu pengetahuan dan inilah pemicu kemajuan mereka.

Kembali ke masalah sensasi himpitan dalam keadaan setengah tidur dan terjaga, saya tidak merasa puas denga penjelasan yang terlalu mistik, akhirnya setelah mencari kesana kemari tentang fenomena ini, akhirnya dapat juga penjelasan logisnya. Ternyata tidak hanya kita, orang timur, saja yang mengalami sensasi seperti ini, orang barat sanapun pernah mengalami hal yang serupa. Dari literatur yang saya dapatkan diperoleh informasi bahwa kejadian tersebut diakibatkan oleh upaya tubuh menjaga kenyamanan kita saat tertidur. Ketika kita tertidur kesadaran kita berangsur-angsur akan menurun, kemudian syaraf-syaraf motorik ditubuh kita ini dimatikan untuk sementara demi kenyamanan diri kita sendiri agar tidak bergerak saat tidur, seperti misalnya berjalan saat tidur, akan tetapi terkadang pada sebagian orang, tubuh ini gagal untuk mematikan sementara syaraf-syaraf tersebut, seperti kejadian nyata yang sempat tercatat oleh Asosiasi Gangguan tidur Amerika:
  • seorang pria dibagian belakang truk trailer, yang sedang melaju, berjalan dalam tidurnya keluar pintu dan mati di jalan raya.
  • Seorang wanita yang sedang tidur menemukan dirinya terbangun di dalam toko swalayan, mendorong troli berisi 56 kotak sereal, dan
  • seorang wanita makan lebih dari 20 kg coklat selagi tidur.
Pada orang-orang yang tubuhnya mampu mematikan sementara syaraf-syarafnya ketika tidur, maka ia dapat tertidur dengan nyaman tanpa khawatir menemukan dirinya ada di tengah jalan raya ketika terbangun. Pada kasus yang normal, ketika akan terbangun, syaraf-syaraf yang sebelumnya dimatikan sementara tersebut kemudian akan diaktifkan kembali, lalu kesadaran kita berangsur angsur pulih dan kemudian kita terjaga. Sedangkan pada kasus yang tidak normal terjadi kebalikannya, kesadaran kita berangsur-angsur pulih sementara syaraf-syaraf ditubuh kita belum pulih sepenuhnya atau bahkan belum diaktifkan sama sekali setelah sebelumnya dimatikan sementara sehingga ketika kita mulai sadar dan terbangun, tubuh kita serasa dihimpit tidak bisa digerakan sama sekali, bahkan hanya untuk berucap satu kata pun sangat sulit, inilah yang menyebabkan sensasi himpitan dalam keadaan setengah sadar setengah tidur.Penjelasan yang cukup logis bukan, dari pada hanya sekedar gangguan jin semata.

After All, Untuk memastikan bahwa dalam tidur kita tidak akan diganggu oleh makhluk halus,bagi seorang muslim,lakukanlah apa yang dicontohkan oleh Rosulullah salallahualaihiwassalam, yaitu berwudhu sebelum tidur, membaca surat al-ikhlas, al-falaq, dan annas, masing-masing tiga kali kemudian meniupkannya kekedua telapak tangan dan mengusapkannya ke seluruh bagian tubuh, ditambah dengan membaca ayat kursi dan 3 ayat terakhir surat al-baqarah, karena dalam hadits disebutkan bahwa barang siapa yang membaca ayat kursi pada pagi hari maka Allah akan menjaganya hingga waktu malam dan barang siapa membaca ayat kursi pada malam hari Allah akan menjaganya hingga pagi menjelang.

Dan yang pasti jangan lupakan lirik yang dinyanyikan oleh penyanyi cilik Tasya,

"Berdoalah sebelum kita Tidur ...,
jangan lupa cuci kaki tanganmu...,
jangan lupa doakan mama papa kita... ".

Consumer Satisfaction

Hari minggu itu, daerah Kuningan, Jakarta Selatan lumpuh total. Listrik padam akibat terjadinya ledakan gardu listrik di jalan Pedurenan Masjid, Karet- Setiabudi. Seperti kebanyakan warga Jakarta pada umumnya jika terjadi pemadaman listrik, saya kehilangan orientasi, mau mengurung diri di kosan, gelap dan panas, akhirnya pergi ke kantor dengan harapan ada secercah cahaya, dan ternyata harapan tinggal-harapan, kantorku juga terkena imbas pemadaman listrik, akhirnya setelah membuang waktu dengan percakapan "ngalor-ngidul" dengan teman sekantor sampai sekitar jam 4.30 sore, kuputuskan untuk keluar dan mencari udara segar, akan tetapi bukan udara segar yang di dapat melainkan terik mentari dan polusi yang menerpa. Sekedar untuk mendinginkan badan saya pergi ke Carefour ITC Kuningan, sebelah Mall Ambasador. Setengah enam baru keluar dengan hanya membeli sabun, odol dan makanan ringan. Bingung mau kemana lagi, mau pulang kekosan pasti gelap gulita, mau ke PRJ nggak tahu jalan, mau ke Blok M udah kemaleman, akhirnya SMS teman yang ada di Jl KH.Ilyas daerah Genteng Ijo, sekedar bertanya apakah kosannya kena pemadaman listrik juga atau tidak, seandainya jawabannya "tidak" saya akan serta merta meluncur kekosannya, ternyata jawabannya "Ya!", Puuhhh..... Akan tetapi menimbang dan mengingat kosannya cukup elite dan so pasti lebih adem dibandingkan kosanku, serta merta saya pergi juga kekosannya sekedar untuk membuang waktu sampai malam tiba.

Sesampai dikosannya, benar saja, suasana gelap gulita menyapu tiap sudut ruangan seperti halnya dikosanku, orang orang java bilang "podo wae". Saya pun memasuki lorong-lorong kosan yang dipenuhi penghuni kos, yang "juga" kehilangan orientasi, menuju kamar teman saya. Tiba-tiba ditengah jalan saya dikagetkan oleh lelaki separuh baya yang tak memakai baju dan hanya memakai celana kolor berjalan ke arah berlawanan dengan membawa segalon aqua sambil berucap berulang kali "Maaf ya mas, maaf ya mas!", seolah-olah dia merasa bersalah kepada setiap orang di kosan itu.

Setelah lelaki itu berlalu, saya bertanya kepada teman saya mengenai hal ihwal lelaki tersebut. Ternyata dia adalah si pemilik kosan yang sedang mengangkut bergalon-galon air aqua ke atas atap untuk mengisi torn alias bak penampungan air yang akan digunakan untuk mandi oleh para penghuni kosan keesoan harinya, karena disinyalir pemadaman ini akan berlangsung hingga dua hari. Melihat hal tersebut terbentik dalam benak saya tentang "Consumer Satisfaction", Kepuasan Konsumen, para penguni kosan itu adalah konsumen, dan si pemilik kosan harus berupaya sebisa mungkin agar para konsumennya selalu merasa puas akan fasilitas dan pelayanan yang diberikannya apapun kondisinya. Dalam dunia bisnis, kepuasan konsumen adalah satu hal yang harus senantiasa di utamakan melebihi apapun, dan harus di jaga setiap saat, jangan sampai ada suatu fase konsumen merasa tidak terpuaskan. Karena jika sekali saja konsumen merasa dikecewakan maka hilang sudah semua kesungguhan, dan citra baik yang sudah dibangun bertahun-tahun lamanya. Maka tak heran jika ada perusahanaan yang beroperasi selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 4 minggu sebulan, dan 12 bulan setahun untuk memberikan pelayanan yang optimum dan kepuasan bagi konsumennya. Permasalahnnya adalah karena konsumen kita adalah manusia, manusia yang memiliki tabiat untuk lebih melihat dan mengingat keburukan dan keslahan yang dilakukan seseorang dibandingkan kebaikan kebaikan yang telah dilakukannya, tidak peduli sudah berapa banyak kebaikan yang dilakukan oleh orang tersebut, sekali ia melakukan keburukan atau kesalahan, hal itulah yang akan terus dingat olehnya. Lihat saja berapa banyak suami istri yang telah bertahun-tahun berumah tangga bercerai karena permasalahan sepele yang terjadi tidak lebih dari satu hari, atau seorang lelaki yang tega membunuh teman sepermainan karena permasalahan yang terjadi seketika itu. Begitulah tabiat manusia dengan keterbatasan otaknya yang hanya mampu menampung keburukan-keburukan orang lain yang sedikit ketimbang kebaikan-kebaikannya yang beribu-ribu, tak salah jika ada peribahasa yang berbunyi, "Karena Nila setitik, Rusak Susu Sebelanga".

Menjaga kepuasan konsumen, itulah yang dilakukan si pemilik kosan dengan mengucapkan permintaan maaf berkali-kali untuk mengambil hati konsumennya, mengangkut bergalon-galon aqua, membawanya ke loteng, mengisi torn, dan melakukannya sendirian. Selain itu ia juga menyediakan lilin untuk setiap kamar, dan satu galon aqua lagi di depan pintu setiap kamar kosan sebagai cadangan air untuk mandi. Yang lebih hebat lagi, sekitar jam setengah sembilan malam, si pemilik kosan itu kembali lagi dengan membawa minuman dingin untuk setiap orang di kosan itu, dan membagikannya sambil kembali mengucapkan permintaan maaf seolah olah ia bersalah atas padamnya listrik di daerah Kuningan. Inilah "Consumer Satisfaction".

Setelah bosan di kosan teman akhirnya saya kembali ke kosanku yang juga masih gelap gulita, tidak ada lilin, panas, tambah lagi paginya saya harus puas dengan dua tetes air untuk membasahi mata karena tidak adanya air untuk mandi. So ... Kayaknya siap untuk pindah kosan nih :p

Kisah Tentang Anak Babi

"Kenapa Anak Babi Jalannya Nunduk?"
"Karena Malu Punya Orang Tua Babi !"


Begitulah kira-kira sebuah teka-teki lama yang beredar di internet. Sebuah kredo yang cukup klasik untuk menggambarkan rasa malu seorang anak karena ibu bapaknya. Secara tidak sadar, jika kita melihat jauh kebelakang, kitapun melakukan sesuatu "hal" yang mirip dengan si anak babi tersebut. Ketika umur kita masih bisa dihitung oleh jari tangan, mungkin kita merasa bangga terhadap kedua orang tua kita, kita bangga mempunyai bapak yang gagah, yang pekerja kantoran, yang berkumis tebal, dan lain sebagainya, kita bangga memiliki seorang ibu yang cantik, yang pintar masak, yang sering membelikan baju, dan lain-lain.


Anak I : "Bapak saya hebat, dia bekerja di lantai satu sebagai kepala satpam"
Anak 2: " Bapak saya lebih hebat, dia bekerja di lantai 2 sebagai kepala personalia"
Anak 3: "Hebatan bapak saya, dia bekerja di lantai 3 sebagai manager keuangan"
Anak 4: "Bapak Kalian belum seberapa, bapak saya bekerja dari lantai 1 sampai lantai 20"
Anak 1: "Waah , hebatt, emang posisinya sebagai apa?"
Anak 4: " Pembersih kaca gedung !"


Menginjak masa puber yang berbunga-bunga, rasa malu mulai menerpa kita ketika harus menunjukkan atau membawa serta orang tua kita kehadapan publik, entah itu hanya sekedar berjalan-jalan di mall dengan orang tua kita, ke sekolah, atau sekedar memperkenalkannya ke pada teman. Entah apa yang ada di benak kita pada waktu itu, entah karena orang tua kita sudah renta, jelek, gemuk, ompong, dan segudang alasan irasional lainnya, pun hanya sekedar orang tua kita berjamur di telapak kakinya, yang pasti episode anak babi menunduk sedang kita jalani pada fase itu.

Pertanyaannya sekarang, masihkah kita merasa malu dengan orang tua kita?
Masihkah kita merasa malu untuk sekedar berjalan-jalan ke mall dengan orang tua kita?
Masihkah kita merasa malu untuk memperkenalkan kedua orang tua kita kepada teman-teman kita?
Masihkah kita merasa malu ketika orang tua kita minta diantar menemaninya ke swalayan?
Masihkah kita merasa malu untuk sekedar mengatakan "Ini Lho Orang tua saya!"

Kalau kita masih merasa malu berarti kita masih menjadi "Si Anak Babi".

Apa sulitnya untuk membanggakan orang tua kita?
Apapun keadaannya, betapapun banyak kekurangannya, mereka adalah orang tua yang melahirkan, merawat, membesarkan, dan menyayangi kita melebihi apapun juga, pun diri mereka sendiri. Mereka adalah orang tua yang "tidak pernah malu" memiliki anak se jelek kita, se bego kita, senorak kita, dan "se"- "se" yang lainnya, pun jika anaknya jelek mereka menyebutnya cakep, "Aduuhhh cakepnya anakku", atau ketika dulu disekolah anaknya dapet rangking 30, mereka hanya berkata, "Kamu memang hebat, rangkingnya banyak, bisa di bagi-bagi sama teman sekelas tuh, satu orang kebagian satu!". Jangan terlalu dihantui rasa takut akan olok-olok orang lain terhadap orang tua kita, siapkan saja jari tengah untuk olokan itu.

So .. Sudahkah kita menjadi anak manusia, yang bangga akan orang tuanya ?
Kalau belum, jadilah anak manusia sekarang juga, tunjukkan kalau kita tidak harus malu ketika kita hrus menunjukkan siapa yg paling berjasa terhadap "ada"nya diri kita. Tunjukkan "Ini Lho Bapakku. Ini Lho Ibuku!"


" Kenapa Anak Kelinci Jalannya Lompat-lompat?"
" Soalnya Dia Senang karena orang tunya bukan Babi!"

"Kenapa Anak Kangguru Jalannya Lompat-lompat juga?"
"Yaaaaah... namanya juga anak-anak :p"

Copyright © 2008 - My Lo(v/n)ely Journey - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template