Mungkin kita pernah dipanggil dengan nama daerah kita masing-masing, si jawa, si padang, atau si sunda. Tapi pernahkah salah satu diantara kita dipanggil dengan nama daerah orang lain?
Sejak saya kecil, entah karena saya senang dengan serial komik Tapak Sakti atau karena saya senang menonton film Pendekar Rajawali atau karena wajah saya mirip mirip Andi Lau (fitnah :p), beberapa orang memanggil saya dengan sebutan si Cina, padahal dilihat dari silsilah keluarga (sampai kakek dan buyut), yang ada saya adalah seorang anak dari dua keturunan sunda dan jawa , tidak ada yang keturunan cina, entah kalau kakek moyang saya. Begitupun ketika masuk SMP, beberapa guru lebih mengingat saya dengan sebutan si Cina, meskipun ada seorang guru yang mengasosiasikan saya dengan Xanana Gusmao (lho?), baru pada SMA dan Kuliah sudah jarang yang mengingat saya karena "kecinaan", mungkin karena sudah banyak orang-orang cina yang benar-benar cina di lingkungan tersebut, paling -paling ketika di sebuah barber shop (alias tukang cukur - gaya dikit :p) ada yang tidak percaya kalau saya "orang sunda aseli" dan menyangka kalau saya orang seberang (sumatra). Begitu masuk ke dunia kerja, prasangka itu muncul kembali. Ketika saya di Senen, seorang pedagang buku sempat-sempatnya menganggap saya seorang Cina, kejadian terakhir seorang teman sekantor menyangka bahwa saya keturunan Tionghoa. Pernah saya bercermin, bagian wajah sebelah mana yang mirip cina, mungkin hanya sesekali ketika bangun tidur saya sempat membenarkan hal tersebut, saat mata saya sepet belum kena air.
Bagi saya tidak masalah saya di sebut atau disangka orang sunda, jawa, padang, atau cina, karena masing masing suku memiliki kelebihan (untuk sementara lupakan kekurangannya), yang penting bagi saya, saya adalah Orang Indonesia, (OI.....peace bang Iwan Fals :)). Dan yang paling penting "Saksikanlah Bahwa Saya Seorang Muslim".
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, serta menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling takwa. Sesunggguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS al-Hujurat [49]: 13).
So if someone ask me,
"Are You Chinese?"
Just say,
"no, thank You :)"
Sejak saya kecil, entah karena saya senang dengan serial komik Tapak Sakti atau karena saya senang menonton film Pendekar Rajawali atau karena wajah saya mirip mirip Andi Lau (fitnah :p), beberapa orang memanggil saya dengan sebutan si Cina, padahal dilihat dari silsilah keluarga (sampai kakek dan buyut), yang ada saya adalah seorang anak dari dua keturunan sunda dan jawa , tidak ada yang keturunan cina, entah kalau kakek moyang saya. Begitupun ketika masuk SMP, beberapa guru lebih mengingat saya dengan sebutan si Cina, meskipun ada seorang guru yang mengasosiasikan saya dengan Xanana Gusmao (lho?), baru pada SMA dan Kuliah sudah jarang yang mengingat saya karena "kecinaan", mungkin karena sudah banyak orang-orang cina yang benar-benar cina di lingkungan tersebut, paling -paling ketika di sebuah barber shop (alias tukang cukur - gaya dikit :p) ada yang tidak percaya kalau saya "orang sunda aseli" dan menyangka kalau saya orang seberang (sumatra). Begitu masuk ke dunia kerja, prasangka itu muncul kembali. Ketika saya di Senen, seorang pedagang buku sempat-sempatnya menganggap saya seorang Cina, kejadian terakhir seorang teman sekantor menyangka bahwa saya keturunan Tionghoa. Pernah saya bercermin, bagian wajah sebelah mana yang mirip cina, mungkin hanya sesekali ketika bangun tidur saya sempat membenarkan hal tersebut, saat mata saya sepet belum kena air.
Bagi saya tidak masalah saya di sebut atau disangka orang sunda, jawa, padang, atau cina, karena masing masing suku memiliki kelebihan (untuk sementara lupakan kekurangannya), yang penting bagi saya, saya adalah Orang Indonesia, (OI.....peace bang Iwan Fals :)). Dan yang paling penting "Saksikanlah Bahwa Saya Seorang Muslim".
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, serta menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling takwa. Sesunggguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS al-Hujurat [49]: 13).
So if someone ask me,
"Are You Chinese?"
Just say,
"no, thank You :)"
0 comments:
Post a Comment