Sah sah saja orang meyakini dan berdoa dengan aji mumpung ini, “mumpung di zalimi, mumpung doanya dijamin “, karena hal ini memang ditegaskan dalam hadits sahih yang diriwayatkan oleh Bukhari. Tapi terlalu menyakitkan kalau hanya untuk mendapatkan jaminan doa harus menunggu datangnya kezaliman, karena sejatinya kezaliman itu bukan sesuatu yang pantas diharapkan akan tetapi sesuatu yang mesti dipupuskan. Sebenarnya ada kondisi lainnya yang memiliki tingkat jaminan doa yang sama dengan orang yang terzalimi.
Dalam haditsnya yang lain Bukhari meriwatkan , dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “ Ada tiga doa yang tidak diragukan lagi akan dikabulkan, yaitu doa orang yang terzalimi, doa orang yang sedang safar (bepergian), dan doa orang tua terhadap anaknya.”
Dari hadits tersebut, jelas bagi kita bahwa tidak hanya orang yang dizalimi saja yang dijamin doanya, bahkan doa orang dalam perjalanan dan doa orang tua terhadap anaknya pun pasti dikabulkan. Sekarang mari kita ingat-ingat, berapa sering kita berada dalam kondisi bepergian? Mungkin terlampau sering kita bepergian, tapi selama ini kita tidak sadar bahwa “saat itu” doa kita sedang dijamin. Kebanyakan dari kita mungkin menyia-nyiakan waktu saat diijabahnya doa tersebut. Mulai sekarang berdoalah sebanyak–banyaknya ketika bepergian, ketika perjalanan dinas keluar kota atau keluar negeri, ketika dalam perjalanan menuju kantor, ketika didalam busway, KRL atau bahkan diatas ojek (kalau gak hujan dan jalanan gak becek pasti ada ojek), karena doa kita pasti dikabulkan. Mintalah apapun yang kita inginkan kepada-Nya, apapun selama yang kita minta adalah sesuatu yang baik-baik, karena sangat mudah bagi-Nya untuk mengadakan sesuatu, Allah itu maha kaya tidak berkurang sedikitpun kekayaannya meskipun kita meminta seluruh dunia beserta isinya, akan tetapi memang yang lebih baik adalah meminta untuk kebahagiaan akhirat.
Lalu berapa banyak diantara kita yang masih memiliki orang tua? Berapa banyak dari kita yang secara rutin meminta didoakan oleh orang tua kita? Mungkin selama ini kita malah menganggap remeh doa orang tua kita. Padahal orang tua adalah “mesin” doa bagi kita yang doanya pasti dikabulkan. Itu jaminan Allah. Tugas kita sebagai orang yang beriman adalah percaya dan yakin, karena iman itu adalah keyakinan. Kasarnya, kita tak peduli bahawa doa itu akan benar-benar terkabul atau tidak, yang pasti Allah telah menjamin pasti dikabulkan dan itu sudah cukup bagi kita. Itu prinsip orang yang beriman. Mulai sekarang jangan pernah sungkan atau malu untuk meminta doa kepada orang tua, dan sudah selayaknya kegembiraan yang luar biasa muncul dihati kita jika orang tua mendoakan kita, sekecil apapun, karena doanya dijamin oleh Allah. Hal inilah yang membuat saya merasa senang pada hari ulang tahun saya kemarin. Bukan karena ulang tahunnya, karena bagi saya ulang tahun itu berarti pengurangan jatah hidup kita di dunia dan senantiasa mawas diri bahwa usia kita semakin tua tapi sedikit sekali yang sudah kita perbuat. Yang membuat saya senang karena pada hari itu saya mendapat SMS dari ibu tercinta. SMS itu isinya doa,
“ Met ultah… semoga panjang umur, sehat selalu. Mudah mudahan selalu dalam lindungan Allah SWT, diberi rizki yang barokah, ditingkatkan keimanannya, mudah mudahan jadi orang yang sukses dunia dan akhirat ….amiien”
Dan bagi saya doa itu pasti terkabul… pasti….[]