ColorLess at Kota Tua

Ketika kesederhanaan warna bertabur berbagai kisah dan cerita, tak satupun kata yang dapat merangkum beragam rasa dalam kesederhanaannya.



Kota Tua Jakarta, 23-05-2010,

Canon EOS 450 D
Canon EF-S 55-250mm f/4-5.6 IS
Tamron SP AF 17-50mm f/2.8 XR Di II LD Aspherical (IF)

Colorful at Kota Tua

Terkadang warna-warni tidak berarti suka cita dalam realita, tetapi hati yang berbunga menumbuhkan ceria dalam rasa. Gambar yang berwarna tidak selalu memberikan ceria dalam rasa tapi menyajikan sebuah realita.




Kota Tua Jakarta, 23-05-2010

Canon EOS 450 D
Canon EF-S 55-250mm f/4-5.6 IS


Quiet Prayer

My another photo published at Exposure Magazine, No.23, June 2010 :)






Playing With Shadow

Tidak salah jika ada pepatah yang mengatakan kalau kreativitas itu muncul pada saat terdesak, atau seperti yang dikatakan oleh walikota Brazil, “Creativity comes out when you cut one zero from your budget.” Pengalaman ini saya rasakan ketika jalan-jalan sambil hunting di kota tua Jakarta. Ketika siang beranjak malam dan kamera tidak mampu lagi merespon keinginan untuk mengambil gambar, kecuali dengan tripod, dan sayangnya saya tidak membawa tripod, maka munculah ide untuk mengambil gambar sekenanya. Jika wajah manusia sudah sulit dikenali diwaktu malam, maka tidak demikian dengan bayangannya. Jadilah malam itu perburuan bayangan di sekitar kota tua Jakarta. Berlari dari satu tempat ke tempat lainnya, mengarahkan kamera ke jalanan yang ditaburi bayangan orang yang hilir mudik. Mungkin sebagian orang menganggapnya aneh, ketika kebanyakan orang mengarahkan kamera kesekeliling untuk mendapatkan suasana malam di kota tua, saya mengarahkan kamera dibawah kaki orang-orang.

Satu hal yang menarik dari sifat bayangan adalah bentuk bayangan itu tidak selalu sesuai dengan objek aslinya, tergantung sudut, jarak, arah, dan intensitas cahaya yang mengenainya. Maka jadilah efek yang lebih dramatis dari objek yang sesungguhnya, seperti ketika kita menonton salah satu adegan ditelevisi yang menggambarkan bayangan yang menyeramkan, padahal objek yang sebenarnya adalah seorang anak kecil. Hal tersebut juga terjadi pada foto bayangan yang saya dapat di kota tua, banyak bayangan yang seolah seperti bayangan anak kecil, padahal objek aslinya adalah orang dewasa, atau sebaliknya. Dan satu hal lagi, bayangan selalu memiliki cerita tersendiri yang terkadang jauh dari realita sesungguhnya. Seperti pada potret bayangan yang berjudul single parent yang mengggambarkan seorang ibu dengan tiga anaknya, sebenarnya itu adalah bayangan 4 orang dewasa yang kebetulan jaraknya terhadap sumber cahaya berbeda sehingga menimbulkan distorsi bayangan seperti bayangan 3 anak dan satu ibu. Pada kenyataannya keempat orang ini tidak sedang berpose bersama, bahkan kemungkinan tidak saling mengenal,tapi bayangan mereka menyajikan kepada kita kisah tersendiri.




:: Jaga Jarak ::

:: i..ii ::

:: Seni Bercerita ::

:: Raising Of Buto ::

:: Single Parent ::

:: Alien Invasion ::

:: Mendua ::

:: Perjalanan Panjang ::


Photo in BW, Why Not ?

Seiring dengan pesatnya perkembanga teknologi kamera digital dengan kemampuan menangkap warna yang sedemikian detail, foto hitam putih semakin ditinggalkan. Akan tetapi, hampir setiap kamera digital selalu memiliki fitur Black and White (BW) atau monochrome di kameranya. Ini menunjukan bahwa, walaupun kemampuan menangkap warna pada kamera semakin canggih, terkadang pada situasi tertentu BW menjadi pilihan yang lebih tepat digunakan dibandingkan fullcolor. Pada kasus foto Human Interest, BW dapat memperkuat dan mempertegas karakter sebuah foto. Biasanya, BW pada foto jenis ini akan bermain di level kontras yang cukup tegas antara gradasi warna putih dan warna hitamnya.


Sedangkan pada kasus foto arsitektur, BW akan membawa penikmat foto untuk lebih memperhatikan detil dan desain arsitektur yang terekam dalam foto ketimbang lebih memperhatikan komposisi warna. Begitupun pada Street Photography yang sebagian besar moment yang didapatkan selalu dalam keadaan spontan dan pada situasi serta kondisi yang tidak bisa diduga, background yang terlalu ramai serta komposisi yang crowded, akan tetapi semua itu bisa diharmonisasi dengan membuat foto BW.

Location : Masjid Istiqlal

Pun demikian halnya dengan Stage photography, pada satu sisi ramainya lighting dan perpaduan warna lampu yang digunakan di panggung dapat memperkuat kesan suasana pada foto tersebut, tetapi terkadang juga bisa menjadi bumerang, moment dan angle yang tidak tepat dapat merusak tonal dan komposisi warna pada sebuah stage foto. Bayangkan jika anda memotret penyanyi pada saat lampu sorot berwarna merah memerpa wajahnya, tentu saja anda akan mendapatkan warna skin tone yang tidak enak dipandang mata. Hal ini saya alami ketika melakukan pemotretan pada event Olympus DJ Hunt di Mall Kelapa gading 2, warna warni lampu yang indah terkadang membuat foto malah menjadi tidak indah. Salah satu alternatif cepat untuk mengatasi hal ini adalah menggunakan mode BW. Untuk mendapatkan hasil BW yang tepat terkadang kita harus menaikan atau menurunkan eksposure beberapa stop, tergantung kondisi dan lighting yang ada. Dalam kasus saya, eksposure saya naikan 3 sampai 4 stop, sehingga menghasilkan foto yang cerah dan terkesan glamour.

Talent : DJ Lola

Namun demikian, memang ada beberapa foto yang "pantang" untuk dibuat BW, diantaranya adalah foto bendera kita, Merah Putih, dan foto Pelangi :). []


My Portfolio On Deviant Art

Please enjoy my another galery on deniyee.daportfolio.com










cheers :D



Copyright © 2008 - My Lo(v/n)ely Journey - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template