Semenjak kurang lebih setengah tahun di jakarta, setiap dua minggu sekali saya pulang ke kota bandung tercinta, ke rumah orang tua, berkumpul bersama keluarga menghabiskan akhir pekan setelah satu minggu bergumul dengan rutinitas yang membosankan. Sebelum bermigrasi ke jakarta, ketika masih menuntut ilmu di sekolahan dan kampus tercinta hampir setiap hari sabtu dan minggu saya alokasikan waktu untuk bertemu dengan keluarga tercinta (sampai sini saya sudah menggunakan kata "tercinta" sebanyak 3 kali:p), maklum rumah orang tua nggak tepat berada di tengah kota seperti layaknya tempatku menuntut ilmu, bagi yang pernah mendengar kata STPDN pasti akan segera terbayang letak rumah orang tuaku. Hal ini lah yang membuat saya nggak bisa mengikuti kegiatan-kegiatan tiap hari sabtu dan minggu kecuali kalau benar-benar terpaksa, seperti osjur sialan, ini juga yang terjadi sekarang, ketika saya sudah berdomisili di kota polusi, jakarta. Bedanya intensitas kepulangannya 2 kali lebih jarang, mengingat jarak jakarta-bandung yang lumayan jauh, apalagi jika di tempuh dengan berjalan kaki (sumpah cape, jangan coba-coba deh ;P), selain faktor "ongkos" tentunya (UUD=ujung-ujungnya duit :P).
Kadang ada yang melontarkan pertanyaan asal kepadaku, "Kenapa harus pulang ke Bandung dua minggu sekali, ngabis-ngabisin duit aja, home sick banget si lo!". Sepintas pertanyaan tersebut cukup masuk diakal bagi yang masih memiliki akal. Tapi mungkin beberapa alasan yang ada di benak ini lebih rasional dibandingkan dengan pertanyaan yang dilontarkan.
Kenapa harus pulang begitu sering? inilah alasannya:
1. Jarak Jakarta-Bandung masih relatif lebih dekat dibandingkan dengan jarak Aceh-Bandung atau merauke-Bandung, alangkah kurang ajarnya seorang anak jika tidak sering mengunjungi keluarganya padahal jarak dari tempatnya ke rumah orang tuanya relatif dekat. Lain halnya kalau saya tinggal di Banda Aceh atau di Merauke yang letaknya di ujung-ujung negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Banyaknya alat transportasi untuk tujuan Jakarta-Bandung atau sebaliknya,dari mulai kereta api, bis kota, sampai dengan pesawat terbang. Bayangkan kalau saya tinggal di merauke, dapat dipastikan tidak ada satupun kendaraan yang menuju Bandung, paling banter kepelabuhan Bakauhuni atau Merak.
3. Di bukanya tol Cipularang, mengakibatkan perjalanan dari kota Jakarta ke Kota Bandung dapat di tempuh hanya dalam jangka waktu 2,5 jam! bayangkan sebelum ada tol ini, perjalan Jakarta-Bandung bisa mencapai waktu 5 jam! Tapi berdasarkan pengalaman, palin cepat dari Jakarta ke Bandung menghabiskan waktu 5 jam, 2,5 jam perjalanan di tol cipularang, yang sisanya 2,5 jam, perjalanan dari jakarta ke gerbang tol cipularang, maklum jakarta super macet brooww ....
4. Mengingat umur manusia indonesia yang normal sekitar 60-70 an, jika kita menghitung umur orang tua kita sekarang, maka kita dapat memperkirakan waktu kira-kira berapa lama lagi kita masih tetap dapat bersua dengan mereka. Jika kita misalkan umur orang tua kita 55 tahun, maka kemungkinan kita masih dapat bertemu dengan orang tua kita sepanjang 5-15 tahunan lagi (kecuali kalau orang tuanya masih berumur 17-sweet seventen brow ..suit..suit- berarti masih tersisa waktu sekitar 43-53 tahunan lagi untuk dapat saling bersua :p) , setelah itu mungkin kita tidak akan dapat bertemu dengan meraka lagi. Belum lagi kalau umur mereka tidak sepanjang itu atau bahkan kita mendahului mereka meninggalkan dunia yang fana ini (umur manusia siapa yang tahu, bener ngga?), berapa lama lagikah kita masih bisa bersua dengan mereka?
5. Yang namanya manusia, hidupnya pasti akan diisi oleh kejutan-kejutan, baik diinginkan ataupun tidak. Bagaimana misalnya kalau suatu ketika kita tiba-tiba ditugaskan bekerja keluar negeri,seperti timor-timor atau papua nugini, untuk waktu ang tidak ditentukan,terus karena suatu hal paspor dan visa kita di cekal karena dianggap teroris, sehingga tidak bisa pulang ke negeri sendiri, mungkinkah kita masih dapat bertemu dengan orang ta kita? atau misalkan sudah memiliki keluarga sendiri, membangun mahligai rumah tangga dengan pasangan hidup yang kita cintai, yakinkah kita akan dapat bertemu dengan orang tua kita sesering saat ini? saat dimana waktu untuk bertemu dengan mereka masih terbuka lebar, saat kesibukan belum terlalu membebani nafas kehidupan kita. Mungkinkah kita masih dapat bertemu dengan mereka sesering waktu yang tersedia saat ini?
6. Perjalanan jauh, menghirup kembali udara bandung yang segar, bertemu keluarga, memberikan efek pencerahan dan membuat tubuh ini fresh kembali setelah menjalani rutinitas pada hari-hari biasanya. So ... i am ready to fight again in monday
so there are alot of rasional reason ... huh
0 comments:
Post a Comment