Kisah Tentang Anak Babi

"Kenapa Anak Babi Jalannya Nunduk?"
"Karena Malu Punya Orang Tua Babi !"


Begitulah kira-kira sebuah teka-teki lama yang beredar di internet. Sebuah kredo yang cukup klasik untuk menggambarkan rasa malu seorang anak karena ibu bapaknya. Secara tidak sadar, jika kita melihat jauh kebelakang, kitapun melakukan sesuatu "hal" yang mirip dengan si anak babi tersebut. Ketika umur kita masih bisa dihitung oleh jari tangan, mungkin kita merasa bangga terhadap kedua orang tua kita, kita bangga mempunyai bapak yang gagah, yang pekerja kantoran, yang berkumis tebal, dan lain sebagainya, kita bangga memiliki seorang ibu yang cantik, yang pintar masak, yang sering membelikan baju, dan lain-lain.


Anak I : "Bapak saya hebat, dia bekerja di lantai satu sebagai kepala satpam"
Anak 2: " Bapak saya lebih hebat, dia bekerja di lantai 2 sebagai kepala personalia"
Anak 3: "Hebatan bapak saya, dia bekerja di lantai 3 sebagai manager keuangan"
Anak 4: "Bapak Kalian belum seberapa, bapak saya bekerja dari lantai 1 sampai lantai 20"
Anak 1: "Waah , hebatt, emang posisinya sebagai apa?"
Anak 4: " Pembersih kaca gedung !"


Menginjak masa puber yang berbunga-bunga, rasa malu mulai menerpa kita ketika harus menunjukkan atau membawa serta orang tua kita kehadapan publik, entah itu hanya sekedar berjalan-jalan di mall dengan orang tua kita, ke sekolah, atau sekedar memperkenalkannya ke pada teman. Entah apa yang ada di benak kita pada waktu itu, entah karena orang tua kita sudah renta, jelek, gemuk, ompong, dan segudang alasan irasional lainnya, pun hanya sekedar orang tua kita berjamur di telapak kakinya, yang pasti episode anak babi menunduk sedang kita jalani pada fase itu.

Pertanyaannya sekarang, masihkah kita merasa malu dengan orang tua kita?
Masihkah kita merasa malu untuk sekedar berjalan-jalan ke mall dengan orang tua kita?
Masihkah kita merasa malu untuk memperkenalkan kedua orang tua kita kepada teman-teman kita?
Masihkah kita merasa malu ketika orang tua kita minta diantar menemaninya ke swalayan?
Masihkah kita merasa malu untuk sekedar mengatakan "Ini Lho Orang tua saya!"

Kalau kita masih merasa malu berarti kita masih menjadi "Si Anak Babi".

Apa sulitnya untuk membanggakan orang tua kita?
Apapun keadaannya, betapapun banyak kekurangannya, mereka adalah orang tua yang melahirkan, merawat, membesarkan, dan menyayangi kita melebihi apapun juga, pun diri mereka sendiri. Mereka adalah orang tua yang "tidak pernah malu" memiliki anak se jelek kita, se bego kita, senorak kita, dan "se"- "se" yang lainnya, pun jika anaknya jelek mereka menyebutnya cakep, "Aduuhhh cakepnya anakku", atau ketika dulu disekolah anaknya dapet rangking 30, mereka hanya berkata, "Kamu memang hebat, rangkingnya banyak, bisa di bagi-bagi sama teman sekelas tuh, satu orang kebagian satu!". Jangan terlalu dihantui rasa takut akan olok-olok orang lain terhadap orang tua kita, siapkan saja jari tengah untuk olokan itu.

So .. Sudahkah kita menjadi anak manusia, yang bangga akan orang tuanya ?
Kalau belum, jadilah anak manusia sekarang juga, tunjukkan kalau kita tidak harus malu ketika kita hrus menunjukkan siapa yg paling berjasa terhadap "ada"nya diri kita. Tunjukkan "Ini Lho Bapakku. Ini Lho Ibuku!"


" Kenapa Anak Kelinci Jalannya Lompat-lompat?"
" Soalnya Dia Senang karena orang tunya bukan Babi!"

"Kenapa Anak Kangguru Jalannya Lompat-lompat juga?"
"Yaaaaah... namanya juga anak-anak :p"

0 comments:

Copyright © 2008 - My Lo(v/n)ely Journey - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template