Pesta buku jakarta yang diselenggarakan di Istora Senayan dari tanggal 28 juni sampai 6 Juli 2008, menjadi surga tersendiri bagai para pecinta buku ibukota, termasuk saya. Dua kali kunjungan ke tmpat itu sudah cukup bagi saya untuk membawa pulang tak kurang dari 28 judul buku dari berbagai macam kategori dari mulai buku biografi, politik, ekonomi, agama, sejarah, hingga buku saku UUD 45. Hal ini juga yang mengakibatkan satu bulan kedepan harus mengencangkan ikat pinggang :)).
Bagi saya pesta buku merupakan ajang untuk berburu buku buku discount-an, bukan mencari buku buku baru. Kalau hanya sekedar mencari buku buku yang baru terbit cukup ke toko buku Gramedia saja. Lebih spesifik lagi, bagi saya buku-buku yang saya cari di pesta buku tersebut adalah buku-buku dengan discount 40 persen ke atas, karena kalau discountnya cuma 30 persen ke bawah masih bisa diperoleh di pasar buku Palasari, Bandung atau Kwitang, Jakarta.
Tak apalah keluar uang "agak" banyak untuk berburu buku di ajang yang hanya terjadi setahun sekali ini. Toh kata pepatah, ilmu itu memang mahal, ketika ada ilmu yang didiscount, kenapa tidak segera mengambilnya :))
Satu hal yang menarik pada pesta buku Jakarta tahun ini adalah terdapatnya stand Mahkamah Konstitusi Indonesia yang membagi-bagikan UUD 45 yang telah diamandemen secara gratis, sebagai langkah sosialisasi kepada masyarakat, suatu upaya sosialisasi yang patut diacungi jempol.
Tak apalah keluar uang "agak" banyak untuk berburu buku di ajang yang hanya terjadi setahun sekali ini. Toh kata pepatah, ilmu itu memang mahal, ketika ada ilmu yang didiscount, kenapa tidak segera mengambilnya :))
Satu hal yang menarik pada pesta buku Jakarta tahun ini adalah terdapatnya stand Mahkamah Konstitusi Indonesia yang membagi-bagikan UUD 45 yang telah diamandemen secara gratis, sebagai langkah sosialisasi kepada masyarakat, suatu upaya sosialisasi yang patut diacungi jempol.
0 comments:
Post a Comment