Bagi yang sudah pernah nonton film legendaris Titanic, pasti tahu kalau cerita titanic itu benar adanya, dan merupakan bencana pelayaran terbesar sepanjang masa. Kapal superbesar yang "konon" katanya tidak mungkin tenggelam ini berlayar pada pagi hari minggu jam 11:40 PM (waktu kapal) tanggal 4 April 1912 dan tenggelam dua jam empat puluh menit kemudian yaitu pada jam 2:20 AM. Tapi percaya atau tidak, empat belas tahun sebelumnya ada seorang sastrawan, yang entah sengaja atau tidak, telah menulis novel yang bercerita tentang tenggelamnya kapal superbesar ini lengkap beserta detailnya.
Kalau kamu pernah jalan-jalan ke Maritime Museum Philadelphia, dalam etalasenya, terdapat lembaran kertas yang sudah menguning dan sobek dari novel yang diterbitkan pada tahun 1898 karya Morgan Robertson. Novel itu adalah fiksi yang menceritakan kembali kisah tenggelamnya kapal besar, cepat, dan sangat mewah. Novel itu menggambarkan secara detail kejadian-kejadian, yang oleh buku itu dilukiskan sebagai bencana laut terbesar dalam sejarah.
Dalam novel itu, Robertson melukiskan sebuah kapal super besar, yang dipercaya tidak akan dapat tenggelam, dan memulai pelayaran utamanya pada bulan april. Peristiwa itu baru pertama kalinya terjadi sehingga sejumlah orang paling kaya dan berpengaruh di Eropa dan Amerika naik ke kapal itu.Kapal itu berlayar melampaui b atas kecepatan di sepanjang jalur utara samudra atlantikketika tiba-tiba menabrak karang gunung es dan tenggelam dengan cepat. Sekoci penyelamat yang jumlahnya tidak mencukupi, hanya dua puluh empat buah, diturunkan. Dan akibatnya banyak nyawa yang hilang dalam bencan itu.
Nama kapal fiktif Roberton itu .... Titan. Detil kisah robertson itu (diberi judul The Wreck of the Titan) serupa dengan kejadian nyata dari tenggelamnya kapal Titanic dengan ketepatan yang luar biasa.
Dalam cerita fiktif Titan ada 3000 penumpang yang naik kapal, sedangkan Titanic dinaiki 2207 penumpang. Keduanya dianggap tidak dapat tenggelam karena dinyatakan mempunyai kamar tidur yang kedap air. Keduanya melakukan pelayaran pertamanya di bulan April. Panjang Titan 800 kaki, sedangkan Titanic 882,5 dan keduanya menggunakan 3 baling-baling. Kecepatan Titan saat menabrak karang gunung es adalah 25 knot, sedangkan Titanic 23. Pergeseran daya angkut Titan adalah 75000 sedangkan Titanic 66000 juga ada kekurangan sekoci penyelamat yang sangat nyata dalam cerita fiktif Titan itu - kekurangan yang amat menggemparkan hanya ada duapuluh empat sekoci- Titanic malah lebih sedikit - hanya 20 sekoci.
Memahami masalah diatas, jadi ingat tragedi meletusnya gunung Krakatau pada tahun 1883, konon kabarnya sehari sebelum gunung itu meletus ada seorang wartawan surat kabar asing yang tiba-tiba terinspirasi untuk menulis kisah fiksi tentang letusan gunung berapi yang super dasyat yang bernama .... (ejaannya lupa, tapi mirip-mirip ejaan krakatau) , keesokan harinya, karena disangka sebuah berita .. oleh redaksi surat kabar tersebut berita itu dipublikasikan, dan pada hari itu juga gunung Krakatau meletus.
Jadi, ada pertanda apakah dibalik ini semua ?
Tanyaken-apa ...
Kalau kamu pernah jalan-jalan ke Maritime Museum Philadelphia, dalam etalasenya, terdapat lembaran kertas yang sudah menguning dan sobek dari novel yang diterbitkan pada tahun 1898 karya Morgan Robertson. Novel itu adalah fiksi yang menceritakan kembali kisah tenggelamnya kapal besar, cepat, dan sangat mewah. Novel itu menggambarkan secara detail kejadian-kejadian, yang oleh buku itu dilukiskan sebagai bencana laut terbesar dalam sejarah.
Dalam novel itu, Robertson melukiskan sebuah kapal super besar, yang dipercaya tidak akan dapat tenggelam, dan memulai pelayaran utamanya pada bulan april. Peristiwa itu baru pertama kalinya terjadi sehingga sejumlah orang paling kaya dan berpengaruh di Eropa dan Amerika naik ke kapal itu.Kapal itu berlayar melampaui b atas kecepatan di sepanjang jalur utara samudra atlantikketika tiba-tiba menabrak karang gunung es dan tenggelam dengan cepat. Sekoci penyelamat yang jumlahnya tidak mencukupi, hanya dua puluh empat buah, diturunkan. Dan akibatnya banyak nyawa yang hilang dalam bencan itu.
Nama kapal fiktif Roberton itu .... Titan. Detil kisah robertson itu (diberi judul The Wreck of the Titan) serupa dengan kejadian nyata dari tenggelamnya kapal Titanic dengan ketepatan yang luar biasa.
Dalam cerita fiktif Titan ada 3000 penumpang yang naik kapal, sedangkan Titanic dinaiki 2207 penumpang. Keduanya dianggap tidak dapat tenggelam karena dinyatakan mempunyai kamar tidur yang kedap air. Keduanya melakukan pelayaran pertamanya di bulan April. Panjang Titan 800 kaki, sedangkan Titanic 882,5 dan keduanya menggunakan 3 baling-baling. Kecepatan Titan saat menabrak karang gunung es adalah 25 knot, sedangkan Titanic 23. Pergeseran daya angkut Titan adalah 75000 sedangkan Titanic 66000 juga ada kekurangan sekoci penyelamat yang sangat nyata dalam cerita fiktif Titan itu - kekurangan yang amat menggemparkan hanya ada duapuluh empat sekoci- Titanic malah lebih sedikit - hanya 20 sekoci.
Memahami masalah diatas, jadi ingat tragedi meletusnya gunung Krakatau pada tahun 1883, konon kabarnya sehari sebelum gunung itu meletus ada seorang wartawan surat kabar asing yang tiba-tiba terinspirasi untuk menulis kisah fiksi tentang letusan gunung berapi yang super dasyat yang bernama .... (ejaannya lupa, tapi mirip-mirip ejaan krakatau) , keesokan harinya, karena disangka sebuah berita .. oleh redaksi surat kabar tersebut berita itu dipublikasikan, dan pada hari itu juga gunung Krakatau meletus.
Jadi, ada pertanda apakah dibalik ini semua ?
Tanyaken-apa ...
1 comments:
Hi nice readingg your post
Post a Comment