Kisah Seorang Pengusaha Trading

Rabu, 2 juli 2008

Rabu dini hari saya harus segera berangkat ke Pangkal Pinang untuk presentasi di PT Timah untuk menawarkan RADAR yang kami buat kepada mereka. Pagi itu saya berkenalan dengan salah seorang pengusaha trading, Ali Said, yang belakangan terkenal karena peristiwa penculikan putrinya, Raisya Ali Said, sampai sampai presiden kita yang terhormat, Dr.Susilo bambang Yudhoyono, harus ikut serta menyerukan pembebasan putri belianya tersebut.

Hari itu saya belajar sesuatu dari beliau. Bukan tentang bagaimana ketabahan beliau menghadapi musibah tentang putrinya, tetapi tentang bagaimana seorang pengusaha trading bekerja.

Sebelum menaiki pesawat yang akan menuju ke Pangkal Pinang, beliau menyempatkan diri membeli surat kabar dicounter majalah di airport. Satu koran Kompas dan satu koran Bisnis Indonesia. Setelah sampai di Pangkal Pinang, dalam mobil carteran, beliau langsung mengontak beberapa orang temannya (?) atau bawahannya (?), dan menyuruh mereka membeli kedua koran itu, karena di dalamnya ada beberapa peluang proyek yang menjanjikan. Kemudian beliau menyuruh mereka segera menghubungi beberapa orang lainnya untuk segera mendapatkan proyek tersebut, tentu saja dengan jaminan koneksi yang dimilikinya. Dua hal yang saya peroleh dari pengalaman tersebut, tentang kejelian mencari peluang dan tentang pentingnya koneksi.

Memang hanya satu hari kebersamaan saya dengan beliau, selama satu hari pula kami berada di Pangkal Pinang, sorenya kami langsung kembali ke Jakarta. Tapi satu hari itu sudah cukup untuk belajar sesuatu dari beliau.

Sesampainya di Jakarta, saya langsung ke kantor, sedangkan beliau bergegas ke Metro TV atas undangan Kick Andi.


0 comments:

Copyright © 2008 - My Lo(v/n)ely Journey - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template