Ternyata bukan hanya
Roxana yang merasa dibohongin oleh Andrea Hirata karena mengaku masih bujang. Seandainya Maryamah Karpov merupakan tokoh nyata, dia pasti merasa dibohongi dan merasa "dimanfaatkan" oleh Andrea.
Sabtu lalu, ketika pulang ke Bandung tanggal 29 november 2008, saya menyempatkan mampir ke toko buku Gramedia di Jalan Merdeka Bandung. Di etalasenya saya melihat buku keluaran paling anyar berjudul Maryamah Karpov yang tak lain dan tak bukan merupakan buku keempat dari tetralogi Laskar Pelangi-nya Andrea Hirata. Paling anyar karena pada hari itu adalah hari pertama peluncuran buku itu ke pasaran setelah sehari sebelumnya, 28 November 2008, launching buku itu dilakukan penulis. Saya sudah punya 3 buku sebelumnya sehingga buku pamungkasnya ini "wajib" dimiliki juga, setelah lama ditunggu-tunggu tentunya. Harganya Rp 79000 rupiah, lumayan buat buku setebal 500 halaman. Tapi saya ngga jadi beli. Saya langsung berangkat ke Salman, trus mampir di toko bukunya Kang Irfan di pojokan belakang Salman. Setelah pilih pilih beberapa buku tiba-tiba datang kiriman buku Maryamah Karpov, langsung saja saya tumpuk dengan buku lain yang mau saya beli. Setelah diskon harganya Rp 60000 rupiah, beda 19000 dengan harga di Gramedia. Lumayan buat makan siang :p. Buku itu baru sempat saya baca hari minggunya. Karena bobotnya ga terlalu berat, Sekali baca bisa langsung tamat. Dipikir pikir sudah lama juga saya tidak menamatkan membaca buku dalam sekali waktu.
Judulnya Maryamah Karpov. Awalnya saya mengira ceritanya adalah tentang gadis pemain biola yang pernah dikisahkan penulis pada buku keduanya, Sang Pemimpi, tapi selama saya membaca buku itu nama yang menjadi judul buku ini hanya beberapa kali disebut (dua atau tiga kali). Isinyapun tidak mengisahkan tentang Maryamah Karpov sama sekali. Inti cerita dari buku itu hanya mengisahkan perjuangan Ikal (sang tokoh utama) untuk mencari cinta pertamanya yang bernama A Ling sampai ke Batuan (pulau kecil dekat singapura) yang dikuasai oleh perompak Malaka yang kejam yang bernama Tambok. Tak ada hubungannya sama sekali dengan Maryamah Karpov, kecuali hanya satu kalimat bahwa perempuan tersebut disebut Maryamah Karpov karena kemahirannya mengajarkan permainan catur dengan langkah-langkah Karpov sang Grand Master Catur Dunia.Selanjutnya ia menyinggung sedikit tentang anak cik Maryamah, Nurmi, pada saat gadis pemain biola tersebut mengajarkan Ikal bermain biola di sela-sela perkerjaannya membuat perahu untuk pergi ke Batuan mencari kekasihnya. Jadi kenapa harus berjudul Maryamah Karpov?Bukankah ini penipuan terhadap pembaca buku?Seandainya Maryamah Karpov merupakan tokoh nyata, dia bisa saja menggugat Andrea Hirata ke pengadilan tinggi karena telah memanfaatkan namanya, sebagaimana Roxana menggugat mantan suaminya itu.[]
update:
Ketidakterkaitan antara judul dan isi buku ini ternyata menggugah H Tanzil, sang resensor buku untuk mengkorfirmasi perihal ini langsung kepada Andrea Hirata, dan berikut ini adalah konfirmasi dari Andrea yang dikutip langsung dari blognya:
Dalam perbincangan telponnya, Andrea menegaskan bahwa Maryamah Karpov memang dibuat menjadi dua jilid. Jilid pertama yang sekarang telah terbit memang tak banyak membicarakan Maryamah Karpov karena di jilid ini Andrea bermaksud membangun karakter tokoh-tokoh yang kelak akan dimatangkan di jilid keduanya. Dan di jilid keduanyalah Maryamah Karpov akan banyak berperan.
Namun sangat disayangkan, dengan tegas Andrea menyatakan bahwa hingga saat ini jilid 2 Maryamah Karpov tidak akan diterbitkan !. Andrea mengungkapkan bahwa ada berbagai pertimbangan yang menyebabkan ia terpaksa menolak untuk menerbitkan Maryamah Karpov jilid 2 dan memilih ‘menghilang’ sementara dari dunia kepenulisan. Pertimbangan apa? Daripada saya salah mengutip pernyataan Andrea yang disampaikan pada saya lewat telpon, biarlah Andrea atau Renjana Organizer sendiri yang akan menjelaskannya pada publik kelak karena pembaca Tetralogi Laskar Pelangi butuh penjelasan yang tuntas dari penulis mengenai tidak tuntasnya novel pamungkas ini.
Yang pasti kalau ternyata Andrea benar benar tidak akan menerbitkan buku Maryamah Karpov jilid 2 nya, berarti ia telah berdusta kepada pembaca karena ketidak sesuaian antara judul dan isi pada buku pertamanya. Di sisi lain ia telah berdosa di ranah sastra karena tidak menuntaskan karya yang telah dimulai dan dilempar kepada publik penikmat sastra.
Yah.. kita tunggu saja nanti.
5 comments:
thanks postingannya jadi mengurungkan niat pengen beli maryamah..
@ anonymous
kok niatnya diurungkan sob/sib, ceritanya sih bagus .. cuma gak nyambung ama judulnya doang. Baca aja gak rugi kok :))
menurut bang peha walau ga nyambung,tapi ceritanya dalam,dan liat judul kecil nya kan `mimpi mimpi lintang`yang sebenernya nama kapal yang di buat ikal,di mana cerita ini menariknya di sini,c
lagi pula judul besar bun berarti ceritanya yang panjang,tapi bagai mana sang maria karpov bisa menginspirasi si ikal!!
Setuju, judulnya membingungkan. Bukan hanya Maryama Kapov adalah nama ibu (hal 240 & 274) pemain biola, yang bernama Nurmi (273). Jangan lupa mempos artikel bila Andrea menerangkan latar belakang keanehan judul ini. (Saya tidak tinggal di Indo).
Ya, mungkin karena itu
Post a Comment