Hari sabtu kemaren, tanggal 1 november 2008, untuk mengisi weekend yang sudah selayaknya dipakai untuk refresing, saya dan teman saya,
Uncle Sam, berangkat ke Bogor dengan menggunakan KRL. Kenapa harus Bogor? Karena,menurut perkiraan kami, Jakarta sedang panas-panasnya, sedangkan Bogor yang dikenal dengan sebutan kota hujan, "biasanya" jauh lebih "adem". Turun dari kereta, ternyata di Bogor pun terasa panas meski tak sepanas ibu kota. Sampai di Bogor kami tidak tahu harus kemana, karena dari awal tujuannya memang hanya "ke Bogor", yang penting keluar dari kepenatan kota Jakarta. Tujuan spesifiknya nanti ditentukan setelah sampai di Bogor.
Sesampainya di sana ada 3 pilihan tempat yang layak untuk di kunjungi, Kebun Raya Bogor (KBR), Curug (Air Terjun) Nangka, dan Gunung Bunder. KBR segera di coret dari daftar secara sudah 3 kali saya ke sana. Akhirnya kepikiran untuk pergi ke Curug Nangka.
Sebenaranya sudah lama saya ingin melihat wisata alam yang satu ini, ketika dulu saya mencari cari wisata alam apa yang bisa dikunjungi di daerah yang tidak terlalu jauh dari Jakarta secara di Jakarta saya tidak menemukan satupun wisata alam yang dapat dikunjungi. Dulu ketika di Bandung ada banyak tempat wisata alam yang menarik untuk dikunjungi, Gunung Tangkuban Perahu, Dago Pakar, Pangalengan, Curug Cimahi, dan Ciwidey dengan Situ Patengan dan Kawah Putihnya. Tempat yang terakhir adalah tampat paling favorit buat refresing, meskipun sudah 5 kali ke sana, saya belum merasa bosan, dan bila sudah pernah ke sana, wisata alam lainnya gak ada apa-apanya.
Kenapa harus wisata alam, bukannya di jakarta banyak tempat wisata seperti Ancol,Dufan, TMII, etc?
Because i love nature, I want to breathe fresh air, it will be refreshing my mind (halah ngomong naon yeuh!) . Setelah searching di google dapat info tentang Curug Nangka. Kayaknya menarik juga. Tapi baru kesampaian ke sana hari sabtu kemaren :).
Sebelum ke Curug Nangka, kami menyempatkan diri untuk berkunjung ke IPB. Sudah sering mengunjungi kota Bogor tapi belum pernah sekalipun menyambangi kampus Pertanian yang kesohor di Bogor tersebut. Setelah sampai di IPB, saya baru tahu ternyata IPB itu kecil, tidak seluas yang saya bayangkan, atau jangan jangan yang saya kunjungi hanya "sebagian" kampus IPB ? Entahlah :). Setelah mampir di IPB Fair dan keluar masuk Mall di Bogor, baru kami berangkat ke Curug Nangka.
Kendaraan Ke Curug NangkaUntuk mencapai lokasi wisata Curug Nangka Relatif mudah. ada banyak kendaraan umum yang melewatinya. Dari stasiun kereta Bogor tinggal naik angkot no 03 jurusan Sukasari-Bubulak, warna angkotnya hijau daun, kemudian turun di BTM (Bogor Trade Mall) atau Ramayana. Kalo mau kekebun raya Bogor bisa naik angkot ini juga. Kemudian dari BTM nyambung lagi angkot yang ke arah Ciapus, ada angkot no 01 warna biru tua ada juga angkot yang warna ihijau daun seperti angkot yang sebelumnya (nomornya lupa). Trus bilang ke supirnya mau ke Curug Nangka. Kalo ngga bilang, bakalan kelewatan karena letaknya bukan di Ciapusnya, udah gitu plang yang nandain bahwa ada lokasi wisata Curug Nangka juga kecil. Jalan menuju tempat wisata ini menanjak terus hanya sesekali menurun, makanya jangan kaget kalau tiba-tiba angkotnya batuk-batuk mau mogok. Untuk pulangnya, dari Curug Nangka ke stasiun Bogor, pake angkot yang sama cuma arahnya berlawanan. Simple kan :).
Kalo sudah turun dari angkot, untuk nyampe ke pintu gerbang Curug Nangka harus jalan sejauh 700 meter dari jalan raya. Jalannya lumayan menanjak. Kalau males jalan bisa menggunakan Jasa "Ojhek". Tarifnya saya ngga tahu, soalnya kemarin kami memilih jalan biar kerasa hiking nya :p, nggak jauh jauh amat kok.
HTM Murah cuma 4000 RupiahMasuk Curug nangka bayar tiker Rp. 4000 rupiah perorang. Itu sudah termasuk asuransi jiwa, kalo kamu meninggal karena kecelakaan di lokasi wisata, ahli waris kamu bakal dapet santunan sebesar Sepuluh juta rupiah, kalo cacat tetap dapet santunan maksimum duapuluh juta rupiah, kalo kecelakaannya ringan dan dapat disembuhkan dapet santunan biaya pengobatan maksimum dua juta rupiah, lumayan kan. So jangan di buang tuh tiket sampe kamu keluar dengan selamat dari lokasi wisata tersebut ;).
Tiket masuk dan penjelasan asuransi
Pertama masuk ke lokasi wisata ini, suasananya seperti di Dago Pakar, Bandung. Udaranya sejuk, ciri khas udara pegunungan. Dari pintu gerbang jalan lagi sekitar 300 meter sampai ketemu papan petunjuk ke Curug Nangka, dari papan petunjuk ini kita bisa tahu berapa ratus meter lagi yang harus ditempuh untuk sampai ke lokasi Curug Nangka :p
Satu Tempat 3 CurugAda 3 curug yang ada di lokasi ini yaitu, Curug Nangka, Curug Daun, dan Curug Kawung, lokasinya berdekatan, antara curug yang satu dengan yang lainnya berjarak sekitar 100 m (setidaknya itu yang tertera di papan petunjuk, kenyataannya bisa lebih :p), dan arahnya pun sama. Jadi kalau mau ke Curug Kawung pasti melewati 2 curug yang lainnya. Tinggi masing-masing curug bervariasi, Curug Nangka sekitar 5 meteran, Curug Daun lebih pendek dibanding Curug Nangka, dan puncaknya Curug Kawung yang tingginya puluhan meter .
curug nangka curug daun curug kawung Untuk berjalan dari satu curug ke curug lainnya kita harus melewati jalan setapak yang berbatu-batu, terkadang harus meloncati bebatuan di sungainya. So, kalo mau kesini jangan lupa pake sandal yang anti "kepeleset", dan celana yang gampang di gulung, atau celana pendek sekalian ;).
jalan setapak dari satu curug ke curug lainnyaMeskipun jalannya berupa jalan setapak, menanjak, dan lumayan melelahkan, tapi tidak mengecewakan lah, karena pemandangannya benar benar alami, udaranya segar, orang bilang "masih perawan".
Memandang dari puncak curug nangka menuju curug daun view dari curug kawung menuju curug nangka
Lokasi yang paling asik memang di Curug Kawung, curugnya tinggi, airnya jernih (banget). Biasanya orang yang berkunjung menyempatkan mandi di curug yang satu ini. So, jangan lupa siapkan baju ganti kalo mau ke lokasi wisata ini. Tapi kalau tidak membawa baju ganti, seperti yang kami alami, cukup berfoto-foto di curug ini buat kenang-kenangan juga ngga ada ruginya :). Mau berfoto expresive seperti ini ..
... atau foto cool serperti ini... :p
Tapi posenya jangan kelamaan karena baru beberapa menit saja berdiri di depan curug ini punggung langsung basah.
Gimana kalo Laper?Kalau tiba-tiba lapar ketika berkunjung ke wana wisata ini dan tidak membawa bekal makanan, tidak usah khawatir karena di dekat gerbang masuk berjejer warung yang menyediakan makanan dan minuman bagi pengunjung. Atau kalau misalanya sedang di lokasi curug dan malas untuk kembali ke gerbang, kita bisa menikmati nasi uduk yang di jajakan oleh emak-emak pedagang nasi uduk yang biasanya berkeliaran di sekitar curug. Harganya murah cuma 3000 rebu rupiah, mau pake gorengan satu ato dua harganya sama, tiga rebu rupiah :p. Tapi kalo bertanya soal rasa, jangan tanya saya,silakan tanya
Uncle Sam yang pernah mencicipi nasi uduk Curug Nangka :))
Monyet Liar yang SopanBagi kamu penggemar monyet, kamu akan merasa senang di lokasi wisata ini karena begitu masuk ke curug nangka kamu bakalan disambut oleh segerombolan monyet "penghuni" lokasi ini. Bagi kamu yang ngga suka monyet jangan khawatir karena monyet-monyet dilokasi ini cenderung "sopan". Mengapa sopan? soalnya monyet monyet ini biasanya duduk manis dengan tangan menutupi "kemaluannya", seolah olah malu kalau "Anu" nya terlihat :). Satu hal yang patu t dicacungi jempol, para monyet yang "sopan" ini tidak suka mengganggu kalau tidak diganggu terlebih dahulu, bahkan cenderung malu-malu, beberepa bahkan ada yang kerjanya cuma melamun, seperti monyet di bawah ini ...
para monyet pelamun (silahkan bercermin) Yaser Arafat Meninggal di Curug Nangka Di sekitar curug pertama (curug nangka) ada satu tugu/ batu peringatan yang menarik. Pertama kali melihat tugu itu saya dibuat kaget sekaligus penasaran karena diatasnya terukir kata-kata "IN MEMORIAM YASER ARAFAT". Jangan-jangan kita selama ini dibohongi oleh media, ternyata Yaser Arafat meninggal di Curug Nangka bukan di Rumah Sakit Militer Percy, di Clamart, Paris, Prancis seperti yang diberitakan. nah lho ?. Tapi teryata setelah saya baca keseluruhan tulisan di tugu itu ternyata saya baru ngeh kalo itu bukan Yaser Arafat mantan pimpinan Palestina, mungkin seorang pemanjat tebing yang meninggal di Curug ini karena di dalam daftar yang berduka terdapat komunitas pemanjat Jakarta Utara.
Mari MenghitungSetelah dihitung-hitung perjalanan pulang pergi dari jakarta ke curug nagka plus HTM ngga lebih dari Rp 25000 rupiah. MAri kita rinci
Ongkos KRL pp Rp 5000 (@ 2500)
Ongkos dari satsiun bogor ke BTM pp Rp 4000 (@2000)
Ongkos dari BTM ke Curug Nangka pp Rp 10000 (@5000)
HTM Curug Nangka Rp 4000
------------------------ +
Total Rp 23000
Murah kan? Dibanding tiket masuk ke tempat wisata di Jakarta, total biaya perjalanan plus HTMnya lebih murah dibandingin sekali naik gantole di TMII atau di ancol :p.Kalo pengen lebih nyaman dari Jakarta ke Bogornya naik KRL express sekali jalan Rp 9000. Tapi naik KRL biasa pun kalo hari sabtu atau minggu ngga terlalu penuh seperti hari hari biasanya :).
So, Curug Nangka salah satu tempat wisata yang recomended buat weekend, dari pada .. Di Rumah, Tidur, Sendiri :))
next Traveling : Gunung Bunder ;) ?